Jual Kayu Raru Untuk penderita Diabetes Melitus Harga Rp150.000 per ikat alamat Perumahan Mutiara Gading Timur Blok Q Bekasi Timur ph.0857-1910-2190 atau 021-99768497 dengan Iswanto
Untuk lebih jelasnya lihat pengalaman Rekan Blogger kita saudari rayoktary
Kulit Pohon Raru,obat alternatif diabetes!
Oktober 9, 2009 oleh rayoktary
Mama
tersayangku bulan Januari 2009, menderita diabetes akut, hampir saja di
amputasi, karena luka nya sudah menjalar sampe keatas mata kakinya.
Padahal luka tersebut bermula dari luka kecil di telapak kaki, kemudia
dengan hitungan 5 hari menimbulkan bau yang tidak sedap dari nanah yang
terus mengalir dari kakinya.
Rumah kami pun jadi bau ga karuan, akhir nya mama tersayang masuk RS.
Sudah banyak orang bilang, kalo dengan luka yang sudah parah seperti
itu, dokter pasti amputasi kaki mama. dan ternyata memang benar, kami
datangin 2 RS dan keputusan dokter semua nya sama, harus amputasi!!!
Haduh lemes banget dengernya, apalagi yang punya kaki.. stress mikirin.
Keluarga pun akhir nya berunding, apakah amputasi keputusan yang tepat
?? Akhir nya dengan segala pertimbangan kami sekeluarga pun menyerah,
dan mengikuti saran dokter, karena kalo tidak segera di amputasi, luka
tersebut akan memjalar dan mematikan saraf sekitar nya. Tidak lupa kami
berdoa supaya Tuhan Allah memberikan kekuatan mental dan fisik untuk kami semua khusus nya mama yang punya kaki …
Tapi menjelang operasi, ketika dokter memeriksa gula darah mama,
masih sangat tinggi, dan operasi nya pun di tunda minggu depan. insulin
terus disuntikan ke tubuh mama. Mama ku yang umur nya 56 tahun, sudah
kisut, kurus, disuntikin terus lagi .. pokok nya perubahan tubuh mama
drastis turun.
Dan malam itu, ada seorang teman adikku , memberikan sepotong kulit
kayu Raru, beliau menyarankan kayu raru ini dicampur dengan mahkota dewa
kemudian digodok/direbus dikendi, kemudian diminumkan ke mama
. Kulit raru oleh masyarakat Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah biasanya dimanfaatkan
untuk campuran minuman tuak (minuman tradisional) yang diduga fungsinya
untuk menghambat fermentasi. Hal ini didukung oleh Soerianegara dan
Lemmens (1994), yang mengatakan bahwa kulit raru dapat digunakan untuk
mencegah nira cepat berbuih dan untuk menghambat fermentasi minuman tuak
dan anggur. Selain itu menurut informasi yang berhasil dikumpulkan
kulit raru ternyata dapat digunakan sebagai obat penurun kadar gula
(diabetes), malaria serta diare. http://bpkaeknauli.org/index2.phpoption=com_content&do_pdf=1&id=70
Yang terjadi
setelah 3 hari berturut-turut, kadar gula mama semakin menurun, dan
hampir mencapai normal. Kemudian kelurga berunding agar mama segera di
bawa kembali pulang, dan melakukan perawatan di rumah. yang penting
tindakannya pada saat itu, gula darah mama harus kembali normal, infeksi
luka berhenti, kemudian luka dikaki dapat segera disembuhkan seperti
layaknya luka biasa.
Perjuangan
mama tidak sebentar, tapi juga tidak terbilang lama, dokter memberikan
prediksi kalo di bawa pulang tanpa amputasi kira-kira 2 tahun baru luka
akan sembuh, belum lagi pemulihan gula darah dalam tubuh ..
Berkat
perjuangan bapak, adik-adik ku, dan juga mama tentunya akhirnya pada
bulan April 2009 menjelang pernikahanku, luka di kaki mama mulai
mengering, gula darah kembali normal, sehingga mama bisa hadir di acara
pernikahanku dan menyaksikan anak pertamaya menikah di depan altar. Mama
juga tidak harus banyak pantang makan, hanya saja porsi nya di kurangi,
karena mama sekarang sudah punya ajian khusus, “air godokan raru !!”
hehehehhe. tapi tetep
aku yang bawel untuk selalu ngingetin pola makan mama.
Syukur pada
Tuhan, sekarang mama sudah bisa kembali jalan normal, dan mama sudah
kembali beraktifitas seperti biasa. Aku kembali bisa melihat mama
ketawa, senyum, bisa makan masakan mama, bahkan sudah bisa mendengar
mama bawel lagi.
Hikmat yang terpetik bagi keluarga, adik-adik ku yang sehat saat itu :
“Untuk selalu
memberikan support, doa, perhatian yang lebih, serta selalu ada di
samping mama. Untuk memberikan yang terbaik kepada mama saat itu, karena
terasa sekali perbedaan saat mama sakit”.
Terimakasih untuk Tuhan , keluarga, adik-adik, dan suami ku yang selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga ku. ^^